• (0370) 7507500
  • This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Berita BKD Nusa Tenggara Barat

Konseling Pembinaan Mental dan Psikis Untuk Membantu Pengendalian Agresifitas (Emosional) Bagi Atlet PON XX Papua

Konseling Pembinaan Mental dan Psikis Untuk Membantu Pengendalian Agresifitas (Emosional)  Bagi Atlet PON XX Papua

UPTB Unit Pelayanan Penilaian Kompetensi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerjasama dengan KONI NTB untuk sama-sama memberikan kontribusi bagi seluruh atlet yang akan berlaga di PON XX Papua bulan Oktober tahun 2021 ini. Kegiatan pertama diberikan kepada Atlet Panjat Tebing sebanyak 9 orang diberikan Konseling Pembinaan Mental dan Psikis untuk Membantu Pengendalian Agresifitas (Emosional semua atlet) lebih terarah didalam pengelolaan secara individu. Ada tiga aspek psikologis atlet yang menjadi penekanan utama yaitu aspek akal, aspek kemauan, dan aspek emosional. Hal ini dikarenakan kondisi mental atlet yang selalu berubah-berubah setelah menghadapi berbagai situasi dan beban mental yang berbeda-beda. Latihan keterampilan dan ketahanan mental juga harus terarah pada tiga aspek tersebut.

Sifat agresif merupakan salah satu sifat dari setiap individu. Agresif didefinisikan secara negatif sebagai tingkah laku yang bermaksud mengakibatkan luka/kerugian pada pihak lain. Mental yang kuat, teknik dan fisik akan didapat melalui latihan yang terencana, teratur, dan sistematis. Dalam membina mental atlet, pertama yang perlu disadari bahwa setiap atlet berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk membantu mengenal profil setiap atlet dapat dilakukan pemeriksaan psikologis. Profil psikologis atlet ini berupa gambaran kepribadian secara umum, potensi intelektual dan fungsi daya

pikimya yang dihubungkan dengan olahraga. Semua latihan keterampilan mental dan penguatan mental membutuhkan waktu yang dapat dikatakan tidak ada batas akhirnya. Dari ketiga aspek psikologis tersebut harus selalu diupayakan hubungan yang serasi, selaras dan harmonis untuk menjadikan atlet semakin termotivasi pada saat bertarung/berlaga menghadapi persaingan, sehingga beban yang ditanggung akan semakin berkurang untuk semua atlet dalam meraih prestasi puncak pada saat berlaga.

Menyiapkan atlet agar matang menghadapi pertandingan perlu dilakukan sedini mungkin, melalui prosedur dan proses latihan mental yang sistematik dan memakan waktu cukup panjang. Terkadang atlet sudah memiliki kondisi fisik, teknik dan taktik yang baik, akan tetapi saat bertanding mengalami Penurunan pada “Mentalnya”. Melihat fenomena yang terjadi tersebut, penting sekiranya deterapkan sebuah latihan mental dalam menghadapi pertandingan. Latihan mental mempunyai peranan yang penting bagi atlet yang berguna untuk mempersiapkan kesiapan mental yang kuat terlebih dalam menghadapi pertandingan.

Latihan mental merupakan latihan yang melibatkan keseluruhan aspek kejiwaan dalam menghadapi berbagai macam tekanan saat pertandingan. Ada tiga teknik mental training yang perlu diperhatikan secara khusus sesuai dengan kebutuhan praktis dalam pembinaan atlet menghadapi pertandingan pemusatan perhatian, relaksasi dan “imagery”. Maka sangat diperlukan Latihan mental yang tepat untuk dapat meningkatkan kualitas mental yang baik bagi atlet. Diharapkan dengan diberikannya latihan mental ini atlet dapat meraih prestasi terbaik. Tujuan dari latihan adalah pencapaian prestasi. Untuk bisa mencapai prestasi maksimal dibutuhkan kemampuan fisik, teknik, taktik,dan mental.

Adapun tenaga yang memberikan konseling dilakukan oleh tenaga yang berlatar belakang psikologi  seperti yang dikatakan oleh Erwin Rahadi, S.Psi., M.M Kepala UPTB Unit Pelayanan Penilaian Kompetensi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk kegiatan selanjutnya menunggu jadwal dari cabor lainnya yang akan diberikan konseling mental dan psikis.



© 2024 Badan Kepegawaian Daerah Nusa Tenggara Barat. All Rights Reserved.